Penyerbukan merupakan pengangkuran serbuk sari (pollen) dari kepala sari (anthera) ke kepala putik (pistillum)
Pola variasi genetik di alam sangat ditentuk pentian oleh mekanisme penyerbukan pada tanaman. Dalam hal ini sangat penting untuk memahami fungsi tanaman sebagai bagian dari populasi sebagai suatu sistem ekologis yang lebih kompleks.
Maksud dari manajemen populasi adalah untuk memastikan bahwa transfer tepung sari dari genotif yang dibutuhksn telah mencukupi untuk dapat memproduksi biji dalam kualitas dan kuantitas yang optimal.
Macam penyerbukan di alam:
Penyerbukan tertutup (kleistogami)
Terjadi
jika putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang sama. Dapat ddisebabkan
oleh :
·
Putik dan serbuk sari
masak sebelum terjadinya anthesis (bunga mekar)
Konstruksi
bunga menghalangi terjadinya penyerbukan silang (dari luar), misalnya pada
bunga dengan kelopak besar dan menutup. Contoh : familia Papilionaceae
Penyerbukan terbuka
(kasmogami)
Terjadi
jika putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang berbeda. Hal ini dapat
terjadi jika putik dan serbuk sari masak setelah terjadinya anthesis
(bunga mekar)
Beberapa
tipe penyerbukan terbuka yang mungkin terjadi :
a.
Autogamie:
putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang sama
b.
Geitonogamie:
putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yg berbeda, dalam pohon yg sama
c.
Allogamie (Silang):
putik diserbuki oleh serbuk sari dari tanaman lain yg sejenis
d.
Xenogamie (asing):
putik diserbuki oleh serbuk sari dari tanaman lain yg tidak sejenis
Beberapa
tipe bunga yang memungkinkan terjadinya penyerbukan terbuka :
a.
Dikogami
Putik dan benang sari
masak dalam waktu yang tidak bersamaan.
·
Protandri : benang sari
lebih dahulu masak daripada putik
·
Protogini : putik lebih
dahulu masak daripada benang sari
b.
Herkogami
Bunga yang berbentuk sedemikian rupa hingga
penyerbukan sendiri tidak dapat terjadi. Misal
Panili yang memiliki kepala putik yang tertutup selaput (rostellum).
c.
Heterostili
Bunga memiliki tangkai putik (stylus) dan
tangkai sari (filamentum) yg tidak sama panjangnya
·
tangkai putik pendek
(microstylus) dan tangkai sari panjang
·
tangkai putik panjang
(macrostylus) dan tangkai sari pendek
d.
Tipe bunga yang
penyerbukannya membutuhkan bantuan agen pembantu penyerbukan (pollinator); meliputi:
§ Anemofili
(bunga yang penyerbukannya dibantu oleh angin)
§ Entomofili
(bunga yang penyerbukannya dibantu oleh
serangga)
§ Ornitofili
(bunga yang penyerbukannya dibantu oleh
burung)
§ Kiropterofili
(bunga yang penyerbukannya dibantu oleh
kelelawar)
Proses
penyerbukan biasanya membutuhkan bantuan agen atau vektor untuk menjamin
terjadinya transfer (perpindahan) tepung sari menuju ke kepala putik. Dari
jenisnya, agen tersebut dapat dibedakan menjadi :
·
Agen Biotik
Penyerbukan dengan bantuan agen biotik biasanya terjadi di
daerah tropis. Contoh agen biotik : serangga, kelelawar, burung
·
Agen Abiotik
Penyerbukan dengan bantuan agen abiotik biasa terjadi di daerah
temperate. Contoh agen abiotik : angin, air
Pada penyerbukan biotik, proses
penyerbukan merupakan resultan dari serangkaian interaksi yang telah terbentuk
antara tanaman berbunga dan pollinatornya, yang dikondisikan oleh lingkungan
menjelang dan selama anthesis. Dengan
demikian, keberhasilan penyerbukan mensyaratkan adanya kemampuan dari
pollinator untuk membangun sejumlah interaksi dengan tanaman berbunga yang
dapat mengakibatkan terjadinya transfer tepung sari.
Menurut
Ghazoul (1997), pengunjung bunga (flower visitor) dapat diduga sebagai agen
pembantu penyerbukan (pollinator) jika organisme tersebut dapat memastikan
terjadinya transfer tepung sari pada kepala putik. Sehubungan dengan itu,
Griffin dan Sedgley (1989) mengajukan sejumlah kriteria pollinator efektif
yaitu :
§ mengadakan
kunjungan yang tetap pada bunga saat tepung sari masak dan putik reseptif,
§ melakukan
aktivitas pada kisaran kondisi cuaca/iklim yang sama dengan saat terjadinya
musim bunga,
§ mengunjungi
banyak bunga pada banyak pohon dalam satu populasi,
§ membawa
muatan tepung sari yang mencukupi,
§ membuat
kontak yang kontinu dengan kepala putik, dengan cara yang dapat mengakibatkan
terjadinya penyerbukan,
§ ada
dalam jumlah yang mencukupi.
Pada
penyerbukan biotik, tanaman harus membangun sejumlah interaksi dengan agennya
untuk menjamin terjadinya kunjungan yang kontinu, yang berakibat pada
terjadinya transfer tepung sari. Sehubungan dengan keharusannya untuk menarik
agen pembantu penyerbukan, bunga memproduksi atraktan.
Atraktan
adalah material yang disediakan oleh bunga untuk menjalin interaksi yang
kontinu dengan pollinator-nya.
Atraktan
primer
Berupa
substansi/materi yang disediakan oleh tanaman untuk memperoleh kunjungan yang
kontinu dari pollinator-nya. Atraktan primer dapat berupa :
- Sumber energi (makanan): biasanya dalam bentuk nektar dan pollen
Tiap-tiap
jenis pollinator hanya dapat mengambil nektar pada volume dan
konsentrasi tertentu
- Tempat membangun sarang
Contoh
: Blastophagus psenes, sejenis tawon dari ordo Hymenoptera membangun
sarangnya di dalam buah muda Ficus carica. Ketika akan bertelur,
serangga betina memasuki bunga sehingga tepung sari yang menempel di tubuhnya
jatuh pada kepala putik.
- Tempat melakukan perkawinan
Contoh
: nangka (Arthocarpus heterophyllus) dan cocoa (Theobroma cacao)
merupakan sarang bagi sejenis lalat (ordo Diptera)
Atraktan
Sekunder
Adalah
efek-efek tertentu yang ditampilkan oleh bunga untuk mengusahakan agar
eksistensinya dapat diketahui oleh pollinator-nya. Atraktan sekunder
dapat berupa :
§
Warna bunga
Tiap-tiap jenis pollinator hanya dapat menangkap
spektrum warna tertentu.
Lebih berperan untuk menarik diurnal pollinator (pollinator
yang aktif pada siang hari)
§
Ukuran dan bentuk bunga
Ukuran dan bentuk bunga
berhubungan dengan struktur tubuh dan tipe mulut agen penyerbuk.
§
Bau bunga
Lebih berperan untuk menarik nocturnal pollinator (pollinator
yang aktif pada malam hari)
Tipe pollinator tertentu akan mengunjungi bunga dengan tipe tertentu pula
Jenis
pollinator
|
Bentuk
bunga
|
Organ
sexual bunga
|
Warna
|
Bau |
Atraktan
primer
|
Lebah
(Hymenoptera)
|
Zygomorphic,
semi-tertutup
|
Tersembunyi
|
Kuning,
biru cerah
|
Segar,
tidak menyengat
|
Pollen,nektar
|
Kumbang (Coleoptera)
|
Dish, bowl
|
Exposed
|
Cream,
hijau buram, coklat, putih keruh
|
Kuat,
menyengat
|
Pollen, nektar
|
Kupu-kupu (Lepidoptera)
|
Merah,
kuning, biru, pink
|
||||
Moths
(Lepidoptera)
|
Horizontal, mekar malam hari
|
Exposed
|
Putih,
pink
|
Berbau
manis dan menyengat
|
Nektar
|
Lalat
(Diptera)
|
Dish, bowl
|
Exposed
|
Warna
pucat & buram spt Coklat, ungu
|
Nektar
|
|
Kelelawar
|
Besar, bertangkai kuat,
brush
|
Exposed
|
Cream,
hijau buram, ungu
|
Menyengat,
terutama pada malam hari
|
Nektar,
pollen
|
Burung
|
Tabung
atau tergantung, mekar siang hari
|
Exposed
|
Merah,
warna-warna cerah dan menyolok
|
Nektar
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar