Jumat, 20 Juli 2012

Penyerbukan di Alam

Penyerbukan merupakan pengangkuran serbuk sari (pollen) dari kepala sari (anthera) ke kepala putik (pistillum)
Pola variasi genetik di alam sangat ditentuk pentian oleh mekanisme penyerbukan pada tanaman. Dalam hal ini sangat penting untuk memahami fungsi tanaman sebagai bagian dari populasi sebagai suatu sistem ekologis yang lebih kompleks.
Maksud dari manajemen populasi adalah untuk memastikan bahwa transfer tepung sari dari genotif yang dibutuhksn telah mencukupi untuk dapat memproduksi biji dalam kualitas dan kuantitas yang optimal.

Macam penyerbukan di alam:
Penyerbukan tertutup (kleistogami)
Terjadi jika putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang sama. Dapat ddisebabkan oleh :
·      Putik dan serbuk sari masak sebelum terjadinya anthesis (bunga mekar)
Konstruksi bunga menghalangi terjadinya penyerbukan silang (dari luar), misalnya pada bunga dengan kelopak besar dan menutup. Contoh : familia Papilionaceae
Penyerbukan terbuka (kasmogami)
Terjadi jika putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang berbeda. Hal ini dapat terjadi jika putik dan serbuk sari masak setelah terjadinya anthesis (bunga mekar)

Beberapa tipe penyerbukan terbuka yang mungkin terjadi :
a.    Autogamie: putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang sama
b.    Geitonogamie: putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yg berbeda, dalam pohon yg sama
c.    Allogamie (Silang): putik diserbuki oleh serbuk sari dari tanaman lain yg sejenis
d.    Xenogamie (asing): putik diserbuki oleh serbuk sari dari tanaman lain yg tidak sejenis

Beberapa tipe bunga yang memungkinkan terjadinya penyerbukan terbuka :
a.    Dikogami
Putik dan benang sari masak dalam waktu yang tidak bersamaan.
·      Protandri : benang sari lebih dahulu masak daripada putik
·      Protogini : putik lebih dahulu masak daripada benang sari
b.    Herkogami
     Bunga yang berbentuk sedemikian rupa hingga penyerbukan sendiri tidak dapat terjadi. Misal  Panili yang memiliki kepala putik yang tertutup selaput (rostellum).
c.    Heterostili
     Bunga memiliki tangkai putik (stylus) dan tangkai sari (filamentum) yg tidak sama panjangnya
·      tangkai putik pendek (microstylus) dan tangkai sari panjang
·      tangkai putik panjang (macrostylus) dan tangkai sari pendek
d.    Tipe bunga yang penyerbukannya membutuhkan bantuan agen pembantu penyerbukan (pollinator); meliputi:
§  Anemofili (bunga yang penyerbukannya dibantu oleh angin)
§  Entomofili (bunga yang penyerbukannya dibantu oleh serangga)
§  Ornitofili (bunga yang penyerbukannya dibantu oleh burung) 
§ Kiropterofili (bunga yang penyerbukannya dibantu oleh kelelawar)

 
Proses penyerbukan biasanya membutuhkan bantuan agen atau vektor untuk menjamin terjadinya transfer (perpindahan) tepung sari menuju ke kepala putik. Dari jenisnya, agen tersebut dapat dibedakan menjadi :
·      Agen Biotik 
     Penyerbukan dengan bantuan agen biotik biasanya terjadi di daerah tropis. Contoh agen biotik : serangga, kelelawar, burung
·      Agen Abiotik
     Penyerbukan dengan bantuan agen abiotik biasa terjadi di daerah temperate. Contoh agen abiotik : angin, air

Pada penyerbukan biotik, proses penyerbukan merupakan resultan dari serangkaian interaksi yang telah terbentuk antara tanaman berbunga dan pollinatornya, yang dikondisikan oleh lingkungan menjelang dan selama anthesis. Dengan demikian, keberhasilan penyerbukan mensyaratkan adanya kemampuan dari pollinator untuk membangun sejumlah interaksi dengan tanaman berbunga yang dapat mengakibatkan terjadinya transfer tepung sari.
Menurut Ghazoul (1997), pengunjung bunga (flower visitor) dapat diduga sebagai agen pembantu penyerbukan (pollinator) jika organisme tersebut dapat memastikan terjadinya transfer tepung sari pada kepala putik. Sehubungan dengan itu, Griffin dan Sedgley (1989) mengajukan sejumlah kriteria pollinator efektif yaitu :
§  mengadakan kunjungan yang tetap pada bunga saat tepung sari masak dan putik reseptif,
§  melakukan aktivitas pada kisaran kondisi cuaca/iklim yang sama dengan saat terjadinya musim bunga,
§  mengunjungi banyak bunga pada banyak pohon dalam satu populasi,
§  membawa muatan tepung sari yang mencukupi,
§  membuat kontak yang kontinu dengan kepala putik, dengan cara yang dapat mengakibatkan terjadinya penyerbukan,
§  ada dalam jumlah yang mencukupi.
Pada penyerbukan biotik, tanaman harus membangun sejumlah interaksi dengan agennya untuk menjamin terjadinya kunjungan yang kontinu, yang berakibat pada terjadinya transfer tepung sari. Sehubungan dengan keharusannya untuk menarik agen pembantu penyerbukan, bunga memproduksi atraktan.
 
Atraktan adalah material yang disediakan oleh bunga untuk menjalin interaksi yang kontinu dengan pollinator-nya.

Atraktan primer
Berupa substansi/materi yang disediakan oleh tanaman untuk memperoleh kunjungan yang kontinu dari pollinator-nya. Atraktan primer dapat berupa :
  • Sumber energi (makanan): biasanya dalam bentuk nektar dan pollen
Tiap-tiap jenis pollinator hanya dapat mengambil nektar pada volume dan konsentrasi tertentu
  • Tempat membangun sarang
Contoh : Blastophagus psenes, sejenis tawon dari ordo Hymenoptera membangun sarangnya di dalam buah muda Ficus carica. Ketika akan bertelur, serangga betina memasuki bunga sehingga tepung sari yang menempel di tubuhnya jatuh pada kepala putik.
  • Tempat melakukan perkawinan
Contoh : nangka (Arthocarpus heterophyllus) dan cocoa (Theobroma cacao) merupakan sarang bagi sejenis lalat (ordo Diptera)
 
Atraktan Sekunder
Adalah efek-efek tertentu yang ditampilkan oleh bunga untuk mengusahakan agar eksistensinya dapat diketahui oleh pollinator-nya. Atraktan sekunder dapat berupa :
§   Warna bunga
       Tiap-tiap jenis pollinator hanya dapat menangkap spektrum warna tertentu.
       Lebih berperan untuk menarik diurnal pollinator (pollinator yang aktif pada siang hari)
§   Ukuran dan bentuk bunga
Ukuran dan bentuk bunga berhubungan dengan struktur tubuh dan tipe mulut agen penyerbuk.
§   Bau bunga
       Lebih berperan untuk menarik nocturnal pollinator (pollinator yang aktif pada malam hari)

 

Tipe pollinator tertentu akan mengunjungi bunga dengan tipe tertentu pula


Jenis pollinator
Bentuk bunga
Organ sexual bunga
Warna
Bau
Atraktan primer
Lebah (Hymenoptera)
Zygomorphic,
semi-tertutup
Tersembunyi
Kuning, biru cerah
Segar, tidak menyengat
Pollen,nektar
Kumbang (Coleoptera)
Dish, bowl
Exposed
Cream, hijau buram, coklat, putih keruh
Kuat, menyengat
Pollen, nektar
Kupu-kupu (Lepidoptera)


Merah, kuning, biru, pink


Moths
(Lepidoptera)
Horizontal, mekar malam hari
Exposed
Putih, pink
Berbau manis dan menyengat
Nektar
Lalat
(Diptera)
Dish, bowl
Exposed
Warna pucat & buram spt Coklat, ungu

Nektar
Kelelawar

Besar, bertangkai kuat, brush
Exposed
Cream, hijau buram, ungu
Menyengat, terutama pada malam hari
Nektar, pollen
Burung
Tabung atau tergantung, mekar siang hari
Exposed
Merah, warna-warna cerah dan menyolok

Nektar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar