LAPORAN STUDI
LAPANGAN KE MUSEUM BIOANTROPOLOGI DAN PALEOANTROPOLOGI
Kelompok
3:
Urla
Tri Wulanzani 09304244001
Dewi
Hartanti 09304244003
Faisal
Nugroho 09304244012
Hanifatun
Nafisah 09304244033
Nurul
Fajar Istiqomah 09304244040
Pendidikan Biologi Swadana
JURUSAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN
STUDI LAPANGAN KE MUSEUM BIOANTROPOLOGI DAN PALEOANTROPOLOGI
A.
Pendahuluan
Museum
dari laboratoriun Paleoantropologi dan Bioantropologi pada dasarnya ingin
membantu para pengunjung untuk mengenal manusia lebih jauh dan lebih dalam.
Siapa manusia itu sebenarnya, apa, mengapa, bagaimana, kapan manusia hadir
sebagai apa dan sebagainya. Untuk mengenalnya tentu saja dengan dasar-dasar
pengetahuan, maka tidak mungkin tidak hanya mempelajari dan mengenal diri kita
saja tanpa mengenal sesuatu yang berada disekeliling kita. 3 faktor utama yang
akan disajikan di museum : lingkungan, budaya, dan manusia.
B.
Evolusi
Lingkungan
{ Asal-usul Bumi
Berdasarkan
analisa geologis bumi terjadi sekitar 3-5 Milyar Tahun yang lalu, kemudian
terbentuk kerak-kerak bumi, lautan, dataran, gunung berapi, dsb. Suhu bumi pada
awal terbentuknya masih panas sehingga tidak memugkinkan adanya mahkluk hidup.
Setelah itu terbentuk atmosfir bumi yang masih primitive atau sederhana yang
tersusun atas metana, ammonia, karbondioksida, karbonmonoksida, hydrogen dan
nitrogen. Hydrogen terdapat dipermukaan bumi karena akibat terjadi pengeluaran
gas silikat, serta naiknya magma yang keluar dari bumi sebagai aktivitas
vulkanis dan embrio air keluar dari permukaan. Dengan demikian, volume air akan
terus bertambah seiring massa geologis. Benua dan cekungan laut timbul karena
adanya kondensasi partikel padat pada medium gas, elemen radioaktif yang
tersebar luas pada batu silikat, pemisahan material yang lbih ringan dan besi,
pembentukan pulau, vulkanisme, pembentukan lautan sampai pembentukan benua yang
luas.
{ Evolusi Kehidupan
Kehidupan
paling sederhana dimulai dari dalam air berupa hewan laut dari periode Cambria
(570juta tahun yang lalu). Kemudian disusul dengan ganggang dan lumut sebagai
wakil dari tumbuhan. Kehidupan tingkat
lebih lanjut berupa ikan dari periode Devon (sekitar 400juta tahun yang lalu)
yang kemudian berkembangan menjadi ampibia, reptilian, aves(sebangsa burung
atau unggas), dan dari tumbuh-tumbuhan mulai muncul jenis paku-pakuan dan
padi-padian. Mamalia muncul paling akhir yang diawali dari periode Tertier
(sekitar 65juta tahun yang lalu) tumbuhan yang mulai muncul adalah tanaman
bersemak, berserat, dan berbunga. Evolusi kehidupan tidak terjadi secara
progresif melainkan terjadi perubahan-perubahan secara bertahap melalui ruang
dan waktu dari bentuk sederhana menjadi kompleks yang terdapat faktor seleksi
alam, genetika dan prosesnya tidak dapat balik.
Pembagian
skala waktu berdasarkan catatan kehidupan ada 2 eon :
1. Eon
Cryptozoic (3 M – 600 juta tahun yang lalu).
2. Eon
Phanerozoic, memiliki kehidupan yang khas dan dominan yang dibagi menjadi :
a. Era
Paleozoic (7 periode).
b. Era
Mesozoic ( 3 periode).
c. Era
Cenozoic ( 6 epoch).
Tabel Skala waktu geologis dan pertanggalan
peristiwa penting
Era
|
Periode
|
Epoch
|
Dates (BP)
|
Life Record
|
||||
Eon Phanerozoik
|
||||||||
Cenozoik
|
Quartery
Tertiary
Cretaceus
Jurasic
Triassic
Permian
Pennsylvanian
Mississippian
Devonian
Silurian
Ordovician
Cambrian
|
Holocene
Pleistocene
|
|
Pithecanthropus
|
||||
|
Pliocene
Miocene
Oligocene
Eocene
Paleocene
|
1 juta
13 juta
25 juta
36 juta
58 juta
65 juta
135 juta
180 juta
230 juta
280 juta
350 juta
405 juta
425 juta
500 juta
600 juta (?)
|
Australopithecus (4,5 jt)
Monyet, kera
(30 jt) Mammalia
Mammalia I (125 jt), reptilian vertebrata I (200
jt)
Hewan darat I
, 300 jt), ikan tumbuhan darat (400 jt)
Trilobian
fossil tertua
|
|||||
Mezozoik
|
|
|||||||
Paleozoik
|
|
|||||||
Eon Cryptozoik (4,5 M- 300 juta )
|
||||||||
Proteozoik era
Archeozoik era
Fungi
|
|
|
|
Algae mikro, blue green algae, very primitive
|
||||
-
Pada era Paleozoic permukaan bumi
ditutupi lautan dalam dan dangkal
{ Evolusi Mammalia
Mammalia
muncul pada era Cenozoik, disebut sebagai The Age of Mammals. Pada era ini
terdapat dua bagian yang sangat berpengaruh, yaitu Coenozoik Era dan Eocene
Epoch. Eocene Era, evolusi mammallia memiliki kecenderungan mengalami
pertambahan ukuran, terjadi spesiasi pada otak dan gigi, spesiasi pada kaki dan
tungkai dari Perissodactyla kuku ganjil (3,1) dan Artiodactila kuku genap
(4,2).
Pada
Eocene Epoch merupakan awal munculnya nenek moyang kuda, rhinoceros, unta,
serta mammalian modern lainnya. Ketika Epoch ini berlangsung, terjadi evolusi
permulaan pada kuda urutannya :
·
Eochippus
(Eocene)
·
Mesohippus
(Oligocene)
·
Miohippus
(Oligocene)
·
Merychippus
(Miocene)
·
Pliohippus
(Pliocene)
·
Equus
(Pleistocene)
·
Equus
(Recent)
Selain
kuda, pada epoch ini Rhinocheros muncul pertama kali, dan melimpah jumlahnya
pada masa Oligocene, ada 3 kelompok yaitu : true
Rhinocheroses ; running Rhinocerosis ; amphibious Rhinoceroses. Bovid yang
muncul sebangsa kambing, sapi, domba, bison, dan antelop. Selain itu, gajah
mengalami spesiasi pada hidung dan bibir atas membentuk proboscis. Ancestor I
gajah pertama kali ditemukan di Afrika Utara, urutannya : Moeritherium (diperkirakan hidup pada Eocene akhir atau Oligocene
Awal), Phiomia, Mastodon, Mammut
americanus, Stegodont, Elephas.
{ Evolusi Primates
Menurut
Mivart, 1836 devinisi ordo primate adalah : unguiculata, mammalian berasal dari
claviculata, dengan orbit membulat bertulang; mempunyai 3 macam gigi; otak
selalu dengan lobus posteriors dan fisura calcarina; jari-jari paling dalam
dari setidaknya sepasang ekstremitasnya opposable; hallux dengan kuku datar
atau tidak; caecum berkembang baik; penis pendulous; testis scrotal; selalu
memiliki 2 kelanjar mammae pectoral.
Menurut
LeGros Clark, 1959, ordo primate sebagai kelompok alami mammal mempunyai ciri
kecenderungan evolusioner :
a. Pemeliharaan
struktur umum alat gerak
b. Mobilitas
jari-jari, terutama ibu jari dan empu kaki
c. Penggantian
cakar dengan kuku
d. Pemendekan
progresif moncong atau hidung
e. Perluasan
apparatus visualis, penglihatan binokuler
f. Reduksi
indera pencium atau pembau
g. Modifikasi
gigi termasuk perkembangan pola cuspes sederhana pada gigi molar
h. Perluasan
otakterutama korteks serebral
i.
Menyediakan makanan fetus selama
kehamilan
Dengan
demikian, cirri umum Primates :
-
Menggenggam
-
Jari – jari berkuku
-
Oposabilitas
-
Kedua mata menghadap ke depan
-
Mengenali warna
-
Kepala lebih membulat karena
viscerocranium lebih mundur
-
Otot muka lebih mobil
-
Spesialisasi gigi yang khas
-
Otak relative lebih besar
-
Postur semi erectus, bipedal atau
quadrupedal
-
Kelenjar mammae 2
-
Clavicula lebar
-
Ciri fisiologis dan ciri social
Dengan
adanya persaingan mencari makanan, Mammalia yang terkelompok dalan Primates ada
sebagian yang pindah ke atas pohon, atau kehidupan arboreal, sehingga terjadi
perubahan pada lat pembau yang tidak begitu penting dan mengalami kemunduran,
mocong pendek atau rata, dan alat penglihatan yang menjadi penting berpindah ke
depan agar mampu melihat objek dalam 3 dimensi dan dapat melihat warna,
terutama buah dan dedaunan. Kaki juga mengalami perubahan, semula empat kaki
(quadrupedal) mejadi dua kaki (bipedal), akibatnya tangan menjadi bebes dan
dapat menjalankan fungsi yang lain, volume otak semakin besar dan kompleks.
Primates dibagi dalam 2 jenis, berdasarkan perkembangannya, yaitu :
1. Prosimii
(golongan derajad rendah) : tree shrew, lemur,
tarsius
2.
Ceboidea
:
kelompok monyet dari dunia baru (Amerika)
Circopithecoidea
:
kelompok monyet dari dunia lama (Asia, Afrika, Eropa)
Hominiodea
:
kelompok kera dan manusia, terbagi atas :
a. Hylobatidae :
gibbon dan siamang
b. Pongidae :
gorilla, simpanse, orang utan
c. Hominidae :
manusia
Perbandingan manusia dank era dari segi Biologi :
Pembanding
|
Manusia
|
Kera
|
Budaya
|
Bersuara,
Memiliki alat-alat hasil budaya sebagai tradisi
dan menggunakan alat tersebut,
Dapat mengubah
lingkungan untuk keselamatan
Membentuk
organisasi social yang berkembang
|
Tidak berbahasa, hanya berteriak
Hanya
menggunakan alat
Tidak dapat
mengubah lingkungan ketika ada bahaya
Hidup
berkelompok atasa dasar naluri
|
Biologi
|
Berdiri tegak, pada satu garis lurus
Berambut sedikit
Tangan bebas
Kapasitas otak 1000-2000 cc, bentuk kepala baik,
kening tidak menonjol, dahi vertical dan memnulat kebelakang
Tinggi tubuh 130-210 cm, sebanding dengan panjang
tungkai
Pinggul melebar kesamping, panjang dan lebar
sesuai
Gigi berukuran hampir sama dan membentuk pola
parabola
Hidup pada lingkungan terrestrial
|
Agak membungkuk
Berambut banyak
Fungsi tangan sama dengan kaki
Kapasitas otak 435-650 cc kening memonjolkedepan,
dahi rata atau landai
Tinggi 90-120 cm, tubuh lebih pendek dari pada
tungkai
Pinggul sempit
Tampak adanya taring, dan membentuk pola V
Hidup pada llingkungan arboreal
|
{ Evolusi Hominid (Manusia)
Evolusi
pada Hominid atau manusia diduga melalui 4 tahapan, yaitu Australopithecus,
Homo habilis, Homo erectus, dan Homo sapiens. Australopithecus merupakan makluk
transisi atau makluk yang muncul sebelum manusia. Sedangkan homininae merupakan
makluk yang muncul setelah manusia ada.
Australopithecus
diseut juga kera selatan didug hidup pada 2 – 5 juta tahun yang lalu pada zaman
Pleistocen. Fosilnya pertama ditemukan pada tahun 1924 dan kemudian diteliti
oleh Raymond Dart. Australopithecus ada 4 species, yaitu : Australopithecus africanus, Australopithecus robustus, Australopithecus
boisei, dan Australopithecus hobilis
Australopithecus africanus
ditemukan di Afrika merupakan spesies
pemula yang berevolusi yang menjadi pramanusia bipedal di permukaan tanah.
Menggunakan peralatan seperti kaya, batu, atau tulang. Menurut perkiraan, Australopithecus africanus ini
berkembang menjadi mahusia purba. Jenis ini memiliki kapasitas otak 450 cc dan
memiliki tengkorak yang tebal.
Australopithecus robustus hidup
di Afrika seperti A. africanus, jenis
ini lebih muda dari pada A. africanus
yang lebih kecil, A. robustus merupakan
salah satu keturunannya, namun tidak berkembang.
Australopithecus bosei
ditemukan di Afrika Timur, memiliki postur yang lebih kekar daripada jenis
sebelumnya. Jenis ini lebih maju daripada Australopithecus sebelumnya, gigi
telah berkembang menjadi lebih kuat dan rahangnya lebih kekar.
Australopithecus hobilis sering
disebut Homo habilis. Jenis ini lebih
ramping dari pada jenis lainnya dan memiliki tingkat intelegensia yang tinggi.
Setelah dilakukan penelitian, Australopithecus
hobilis ini diduga sebagai ancestor manusia modern. Jenis ini kemudian
diperkenalkan sebahai perantara antara Australopithecus dengan homo erectus.
Hominiae,
ditemukan beberapa species yang terkait, yaitu : Pithecantropus, Megantropus palaeojavanicus, Homo neanderthalensis, dan
Homo sapiens. Pithecanthropus sendiri ditemukan 3 jenis menurut tahapan
evolusinya , yaitu : P. robustus, P.
erectus, P. soloensis.
Pithecanthropus diduga
hidup pada 2-0,2 juta tahun yang lalu, juga disebut sebagai manusia kera.
Menurut tahapan evolusinya, yaitu :
-
P.
robustus atau Pithecantropus
modjokertensis, fosil ini ditemukan di Perning,
Modjokerto, Jawa Timur pada tahun 1936 oleh Cokrohandoyo, berupa tengkorak
anak-anak berusia 6 tahun. Kemudian ditemukan fosil serupa di Sangiran, Jawa
Tengah.
-
P.
erectus, fosil ini ditemukan pertama kali oleh Eugene
Duboispada tahun 1891 di Trinil, Jawa Timur. Spesies ini lebih maju dari pada P. robustus karena telah mempunya
tungkai yang lebih maju tetapi memiliki otak primitive, rongga otaknya setengah
dari Homo sapiens. Hidup secara
komunal, dan menggunakan bahasa yang masih sederhana.
-
P.
soloensis pertama kali ditemukan pada tahun 1932 oleh
Oppenorth, di Ngandong, Blora, Jawa Tengah. P.
soloensis lebih maju dan merupakan peralihan dari P. erecrus dengan Homo
sapiens.
Mengantropus palaeojavanicus posisinya
masih dipertanyakan karena hanya ada satu temuan, ada kemungkinan species ini
berdiri sendiri atau bergabung dengan Pithecantropus.
Homo neanderthalensis
fosilnya ditemukan di luar Indonesia, seperti di Eropa dan Asia Barat. Diduga
hidup pada 200.000 – 40.000tahun yang lalu. Species ini merupakan makluk yang
ulet tetapi tidak begitu liar, memiliki rongga otak yang hamper sama dengan
manusia modern.
Homo sapiens yang
paling awal ditemukan adalah Homo
wadjakensis (manusia Wajak), ditemukan di Wajak, Campurdarat, Tulung Agung,
Jawa Timur, pada tahun 1889, oleh Eugene Dubois. Spesies ini diduga hidup
sekitar 40.000 tahun yang lalu. Homo sapiens
yang modern telah mengenal cocok tanam dan menjinakkan binatang, sehingga
dapat mengelola lingkungan dan mengembangkan peradaban menjadi manusia modern.
Manusia
modern berdasarkan warna kulit,
dibedakan menjadi 5 ras pokok, yaitu :
a. Mongoloid,
memiliki kulit berwarna kuning-coklat tua
b. Kaukasid,
warna kulit bervariasi antara kuning hingga coklat
c. Negrid,
warna kulit antara hitam hingga coklat tua
d. Khoisanid,
warna kulit antara coklat kemerahan hingga colkat tua
e. Australomelanesid,
warna kulit antara kemerahan hingga coklat tua.
Di
Indonesia pada awalnya adalah Australomelanesid, kemudian menikah dengan
Mongoloid menghasilkan Proto-Melayu, kemudian menikah lagi dengan Mongoloid
menghasilakan Indonesia-Melayu
{
Evolusi Alat Budaya
Peralatan budaya tertua berkisar
antara 2 – 3 juta tahun, semua alat yang dibuat sebagai batu ialah yang sering
disebut batu kerakal. Nama ini tidak dipakai lagi, nama tepatnya ialah alat
perimbas atau batu perimbas. Secara kronologis ala-alat zaman batu dapat
dibedakan menjadi :
- Paleolitik (Zaman Batu Tua), alat-alat yang digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana. Diantara perkakas batu hasil buatan manusia plesttosen yang menonjol adalah kapak perimbas yakni sejenis kapak yang digenggam dan berbentuk massif. Selain itu contoh peralatan lainnya antara lain, kapak penetak, proto kapak genggam, dsb.
- Mesolitik (Zaman Batu Tengah), alat-alat budaya yang digunakan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Beberapa contoh alat-alat Mesolitik antara lain ; kapak genggam Sumatera, alat tulang, serpih, bilah, dsb.
- Neolitik (Zaman Batu Baru), alat-alat budaya yang digunakan pada masa bercocok tanam. Beberapa contoh alat-alat Neolitik antara lain ; belium persegi, kapak lonjong, mata panah, gelang batu,dsb.
Kemudian berlanjut lagi ke alat-alat budaya
logam, yang bersamaan dengan masa perundagian, beberapa contoh alat-alat pada
masa ini antara lain ; benda-benda perunggu, benda-benda besi, gerabah,
manik-manik, dsb. Pada masa ini teknologi pembuatan benda-benda jauh lebih
tinggi tingkatnya disbanding dengan masa sebelumnya.
{
Evolusi Cara Hidup
Berdasarkan perkembangan otak
yang masih belum optimal, maka teknologi, alat-alat berkomunikasi dan
organisasi sosial masih serba terbatas. Mereka melakukan cara hidup berburu dan
meramu, terbatas pada hewan kecil. Dengan perkembangan evolusinya mereka mampu
membuat alat yang lebih kompleks, organisasi sosial mulai berkembang terbukti
dengan adanya pembagian pekerjaan berdasar jenis kelamin dan komunikasi sudah mulai
mampu bertutur. Mereka sudah mulai merawat anak dan orang tua serta menggunakan
api. Penggunaan api, diantaranya untuk memasak, cahaya, berburu, maupun
menghangatkan. Dengan demikian ia mampu mengadakan perburuan-perburuan terhadap
hewan besar.
Pada awalnya mereka hidup
menggembala (herding), dan tergantung alam, akan tetapi lama-kelamaan sudah
mulai tinggal menetap. Sebagai contoh ; mereka mulai belajar bercocok tanam dan
menjinakan binatang, dengan demikian ia memperoleh kekuasaan atas lingkungannya.
Dengan perkembangan dan kebutuhan
yang meningkat, maka untuk mengeksploitasi meningkatnya kebutuhan, dibutuhkan
spesialisasi yang tinggi, yang menimbulkan meningkatnya cara hidup.
Perundagian, dengan terbukti adanya benda atau alat-alat dari logam, seperti
perunggu, besi, dsb. Selanjutnya manusia tidak hanya tergantung pada alam, tapi
juga berusaha untuk dapat mandiri walaupun tidak sepenuhnya, maka terciptalah
ekosistem yang baru, yakni praindustri, yang kemudian berlanjut ke industri.
{
Evolusi Manusia di Masa Depan
Evolusi manusia di masa depan
dipengaruhi oleh faktor-faktor supraorganis, erat hubungannya dengan
pembangunan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
evolusi manusia dimasa yang akan datang :
- Kedokteran
-
Pengaruh
terhadap pertambahan jiwa
-
Menurunkan
angka kematian, memperpanjang umur anak-anak dengan cacat bawaan/abnormalitas
genetic
- Pengawasan Populasi
-
Penduduk
dunia berlipat, awal masehi, 250 juta menjadi 2 kali pada tahun 1600, 1800,
1930, dan 1975 menjadi 4 Milyar, tahun 2000 menjadi 7-8 Milyar.
-
Perlu
pengawasan populasi
- Peperangan dan Pendudukan
-
Mempengaruhi
demografi dan komposisi penduduk, produksi pangan, kelaparan dan timbulnya
penyakit. Menimbulkan arus gena (Perbedaan genetic antara populasi-populasi di
dunia makin berkurang)
- Pemakaian zat-zat sintetis
-
Pemakaian
zat-zat kimia pada makanan dapat menimbulkan kanker, malformasi, mutasi,
pemendekkan umur.
- Perhubungan
-
Transportasi
– mobilitas dan perpindahan manusia makin mudah, sering dan besar-besaran –
mempengaruhi arus gena.
- Algeni
-
Yakin
pengubahan yang dilakukan langsung pada gena – terjadi eugenetika – dapat
didampingi oleh eufenetika dan euthenika
- Penyelidikan Samudra dan Angkasa
-
Kemungkinan
penghunian planet lain – pencemaran angkasa luar
-
Penghunian
lautan, baik di permukaan maupun di dasar laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar